Jam 03:00 dini hari. Anda baru rebahan hendak tidur, tapi pikiran Anda tak dapat diajak istirahat, melayang ke mana-mana. Anda hanya bisa menatap kegelapan sambil bertanya-tanya, “Kenapa saya tak bisa tidur?”
Padahal Anda sudah melakukan banyak sekali kegiatan. Pulang kerja/sekolah sempat lari tiga kilometer, lalu menghabiskan berjam-jam menyelesaikan proyek sampai tengah malam. Anda sudah sangat kelelahan, tapi tetap sulit tidur.
Jadi di mana letak kesalahnnya? Menurut para pakar tidur sih itu salah semuanya!
Meski Anda mungkin berpikir olah raga dengan cukup energik, asah otak, dan santai sejenak sambil minum teh mestinya cukup membuat Anda siap untuk tidur, kegiatan-kegiatan tersebut mungkin justru akan membuat Anda terjaga sampai dini hari. Semua itu boleh jadi menjadi “pencuri tidur tak kentara”.
Berikut ini 5 kemungkinan “pelaku”:
Minuman Beralkohol (dan Susu!)
Semua orang tahu minum kopi pasti sebelum tidur adalah salah, tetapi begitu pula dengan mimuman beralkohol. Alkohol sebelum tidur mungkin Anda anggap dapat membantu tidur nyenyak. Memang bisa, tapi sudah banyak studi yang menunjukkan bahwa minuman beralkohol dapat mengganggu siklus tidur alami Anda dan akan membangunkan Anda secara tidak nyaman.
Sementara itu, beberapa pakar tidur bahkan mencurigai susu panas. Kevin Morgan, seorang pakar dari Loughborough University mengatakan, “Pada 1970-an, Horlicks (perusahaan susu) melakukan beberapa uji coba dan menemukan bahwa susu dapat membuat cepat tidur. Akan tetapi, namanya orang jualan, mereka merekrut orang-orang yang memang punya kebiasaan minum susu sebelum tidur. Jika Anda melakukan studi pada sekelompok orang yang punya kebiasaan lain, lalu memberi mereka susu sebelum tidur, itu akan lain ceritanya, susu bisa mengganggu tidur mereka.”
Olah Raga Sebelum Tidur
Membuat tubuh lelah mengunjungi gym malam hari atau lari malam seolah ide yang baik. Namun, itu justru kontraproduktif. Memang orang sedikitnya harus olah raga minimal 30 menit setiap hari, tapi beri jarak sekitar empat jam sebelum Anda pergi tidur. Dr Sunil Mathews, direktur medis di Pusat Tidur Texas mencatatat, “Walau olah raga teratur mengurangi stres, hal itu juga menimbulkan suhu tubuh naik, yang kemudian membuat orang lebih sulit tertidur.
Berselimut/Memanaskan Tubuh
Membungkus tubuh dalam selimut, mengenakan kaus kaki dan piyama mungkin membuat sugesti bahwa Anda siap tidur dengan nyaman. Tetapi itu cuma ilusi. Supaya rileks, ibarat mesin mobil, kita harus mendinginkan tubuh. Matikan lampu, CD player, dan segala sesuatu yang bisa mengganggu tidur. Suhu tubuh dan sinyal otak untuk siklus tidur-bangun saling berhubungan erat. Itu sebabnya malam hari saat musim kemarau yang panas seringkali membuat gelisah dalam tidur. Jadi, solusinya adalah “menjaga kamar tidur gelap, sejuk, tenang, dan nyaman”.
Tiduran Terus di Tempat Tidur
Kedengarannya memang kontra-intuitif, tidak sesuai bayangan kita. Tetapi berlama-lama di tempat tidur ketika Anda tidak bisa tidur dapat memiliki efek sebaliknya. Wilfred Pigeon, pakar tidur dari New York menyatakan, “Ketika orang berlama-lama di tempat tidur, mencoba memaksa tubuh untuk tidur, secara bawah sadar mereka mulai mengasosiasikan tempat tidur dengan rasa frustrasi, stres.” Jadi, Jika Anda berbaring di tempat tidur selama lebih dari 15 menit dan beum bisa tidur, bangun dan lakukan sesuatu yang rileks, seperti mendengarkan musik klasik, berdo’a, meditasi, dsb.
Tidur Sore
Hah? Ini terdengar agak aneh. Penderita insomnia kronis tidur kabarnya bisa bisa memakai trik tidur lebih larut malam dan bangun lebih awal. Jika Anda berbaring di tempat tidur selama delapan jam, tetapi hanya tidur selama lima jam, cobalah mundur, tidur jam 01:00 dan bangun jam 6:00. Memang awalnya sulit, tapi kata para ahli, setelah satu atau dua pekan Anda akan dengan sendirinya mudah mengantuk dalam sekejap mata. Setelah itu, tidurlah 15 menit lebih awal setiap pekan. Secara perlahan jam tidur tubuh Anda akan menyesuaikan diri menurut kebutuhannya.