Chen Hongzhi, warga Desa Hsinchu, Taiwan, menderita kelainan langka yang mengakibatkan ia tak dapat mengingat lebih dari lima menit.
Keadaan itu berlangsung pada Hongzhi setelah ia alami kecelakaan mobil waktu berumur 17 th.
Sesudah dirwata beberapa bulan di ruangan perawatan intensif rumah sakit, badannya pada akhirnya sembuh tetapi rentang ingatannya menyusut jadi cuma lima menit.
Ini berarti bahwa ia akan selalu lupa nyaris seluruhnya yang sudah berlangsung diantara lima serta sepuluh menit waktu lalu.
Oleh karenanya Hongzhi mesti menuliskan semua suatu hal perihal dirinya didalam suatu buku harian. Dia lalu bikin catatan perihal kehidupannya keseharian dalam ‘coretan’ fonetik, yang cuma dapat dipahami oleh dianya.
Saat ia bangun tiap-tiap pagi, ibunya, Wang Miao-Chiong, mesti mengingatkan dia bahwa dia tak akan berumur 17 th.. Wang lalu memberi buku harian Hongzhi supaya ia dapat mengingat segala hal yang berlangsung sesudah kecelakaan yang menimpanya.
” Ini yaitu catatan saya, saya menulis di dalamnya sehari-hari, bahkan juga bila hujan turun atau bila saya tak pergi pernikahan. Setiap saat saya pulang saya selekasnya mengambil buku catatan saya serta menuliskan beberapa hal utama yang berlangsung di hari itu yang pernah saya jumpai, apa yang saya kerjakan, berapakah banyak duit yang saya peroleh dari daur lagi botol, ” katanya seperti diambil dari Odditycentral, Rabu (18/3/2015).
Ibunya menyampaikan cara tersebut berperan baik untuk putranya, tetapi lantaran kondisinya itu Hongzhi tak mungkin saja memperoleh pekerjaan. Untuk membiayai kehidupan mereka, tetangga serta rekan-rekan dari Hongzhi teratur memberi sumbangan.
Kepala desa setempat juga meyakinkan bahwa Hongzhi serta keluarganya teratur terima support finansial bulanan dari Departemen Kesejahteraan Sosial Desa Hsinchu.
Hongzhi juga menghimpun botol plastik untuk di jual dan kayu kering supaya dapat digunakan ibunya untuk memasak.
Untuk sekarang ini, ibu serta anak itu tergantung keduanya, Wang tergantung pada putranya untuk kemampuan fisik, sesaat Hongzhi tergantung dengan cara emosional pada ibunya.
Tetapi Wang saat ini cemas bakal hari esok putranya bila ia wafat, terlebih sesudah ayahnya terlebih dahulu meninggal dunia beberapa waktu terakhir.
Dia awalnya mengharapkan untuk kembali menyekolahkan Hongzhi, tetapi hal semacam itu tak ada gunanya.
” Telah direncanakan bahwa ia bakal kembali ke sekolah, namun tidak ada gunanya lantaran ia tak pernah dapat mengingat pelajaran, serta sudah tinggal dirumah dengan saya mulai sejak itu, ” tuturnya. (Odditycentral)