|
Foto: Ilustrasi (Thinkstock) |
Gemar selfie alias memotret diri sendiri pada seseorang terkadang menghambat aktivitas sehari-hari. Dan sekarang ini, hobi selfie sendiri dikaitkan dengan keadaan seseorang.
Studi Business Standard di Inggris menyatakan bahwa orang yang gemar selfie secara teratur mempunyai rasa percaya diri yang kurang. Studi ini melibatkan 2.071 orang dewasa beruisa 18-30 tahun.
Lebih sering selfie dibandingkan berfoto bersama keluarga dan teman, hal ini diakui oleh 39% orang peserta. Yang menjadi keunikan dari hasil studi ini adalah bahwa hanya 13% orang peserta yang mengaku merasa percaya diri ketika melakukan selfie dan hampir mencapai 60% peserta mengatakan bahwa mereka tidak merasa percaya diri dengan penampilannya.
Maraknya selfie di semua kalangan membuat kesempatan besar bagi para pelaku industri teknologi untuk menciptakan berbagai aplikasi agar foto hasil kamera tersebut menjadi lebih bagus dan biasanya foto ini pun di unggah ke dalam media sosial. Sebab, studi lainnya di Inggris mengungkapkan bahwa 73% pelaku foto selfie mengunggah fotonya ke akun media sosialnya.
“Biasanya, pelaku selfie memotret dirinya berkali-kali dan mempostingnya di media sosial karena ingin diapresiasi oleh orang di sekitarnya. Atau, momen saat itu mereka sedang dalam penampilan atau mood terbaik,” papar Matthew Wood MD dari vouchercloud.com, seperti dikutip dari Counsel Heal, Rabu (24/9/2014).
Menurut dr Danardi Sosrosumihardjo SpKJ(K), foto diri seseorang bisa menjadi sumber bagi orang lain untuk menilai penampilan seseorang dan akan mengakibatkan orang tersebut merasa bahwa dirinya jelek atau akan timbulnya rasa kecewa yang akan menimbulkan gangguan jiwa.
“Kalau cuma karena selfie seseorang merasa kecewa dengan fisiknya hingga ingin bunuh terdapat dua sebab yakni depresi dan merasa kehilangan masa depan atau ada halusinasi berupa bisikan baiknya bunuh diri,” kata dr Danardi.
Bagaimana dengan anda yang gemar selfie? Karena sejatinya selfie itu baik jika tidak dilakukan berlebihan.