Mendadak Ada Memar di Tangan dan Paha, Benarkah karena Dijilat Setan?

Posted on


Mendadak Ada Memar di Tangan dan Paha, Benarkah karena Dijilat Setan?. Sering menemukan lebam dan memar di tubuh ketika bangun tidur? Orang-orang tua zaman dahulu sering menyebutnya dengan ‘dijilat setan’. Biasanya memar tersebut berwarna kebiruan, tidak terasa sakit, muncul tiba-tiba, dan akan hilang sendiri dalam waktu 2-3 hari.

Lalu apakah benar itu artinya dijilat setan? dr Andreas Prasadja, RPSGT yang dihubungi detikHealth tentang masalah tersebut menjawabnya dengan tertawa. Menurutnya, jika memang lebam dan memar tersebut terjadi karena dijilat setan, sudah pasti dokter tidak bisa memberikan penjelasan.

“Kalau memang dijilat setan, kita sebagai dokter tentunya tidak bisa memberikan jawaban dong. Kan kita nggak belajar tentang setan, ha ha ha,” ujar dokter yang memang terkenal penuh humor tersebut, Senin (28/4/2014).

Dokter yang akrab disapa dr Ade tersebut pun menjelaskan bahwa sebenarnya lebam dan memar pada tangan, kaki, atau paha seseorang tersebut biasanya terjadi akibat benturan yang terjadi ketika tidur. Kondisi tersebut dapat diperparah jika memang kondisi pembuluh darah orang tersebut tipis atau kurang baik.

“Jadi mungkin memang pembuluh darahnya jelek atau kurang bagus kondisinya. Ketika tidur terbentur, lalu pembuluh darahnya pecah, ditambah misalnya pembekuan darahnya juga kurang baik, pas bangun muncul deh lebam atau memarnya,” ungkap dokter yang berpraktik di RS Mitra Kemayoran tersebut.

Hal senada juga disampaikan oleh dr Ronald Hukom, Sp.PD, KHOM. Menurut dokter lulusan Universitas Indonesia ini ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami lebam dan memar di tubuh, antara lain kondisi pembuluh darah, kekurangan trombosit, gangguan pada pembekuan darah, hingga posisi tidur.

“Penyebabnya bisa bermacam-macam. Bisa hanya karena posisi tidur, pembuluh darahnya yang sudah tipis, kekurangan trombosit, atau ada kelainan pada plasma (cairan) darahnya sehingga pembekuannya terganggu,” ungkap dokter yang praktik di RS Kanker Dharmais tersebut.

Namun dr Ronald menekankan bahwa sebelum menentukan penyebab, harus dilihat dahulu seberapa besar lebam dan memar yang muncul. Dikatakannya bahwa bentuk lebam dan memar berbeda-beda tergantung penyebab.

“Kalau kurang trombosit itu biasanya kecil-kecil warnanya kemerahan seperti demam berdarah. Kalau lebam dan memarnya besar ya harus dilihat lebih dalam lagi penyebabnya,” ujar dokter yang juga praktik di RS Puri Indah dan Pondok Indah tersebut.

Sumber: Detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.