Bayi ini selamat karena dimasukkan kedalam kotak Es. Seorang bayi laki-laki prematur selamat berkat diinkubasi dalam kotak es polistirena. Atas saran dokter, orangtuanya menginkubasi bayi tersebut dalam kotak es selama lima bulan.
Pada Oktober 2013, Mithilesh Chauhan lahir dua bulan lebih awal dari yang dijadwalkan di Aliance Hospital di Mumbai, India. Berat lahirnya hanya sekitar 1,5 kg, dan membutuhkan pengontrolan konstan lantaran sangat rentan mengalami infeksi.
Kendati demikian, orangtua Mithilesh, Aruna dan Ramseh Chauhan, tidak memiliki cukup biaya untuk memberikan perawatan di Intensive Care Unit (ICU). Awalnya, mereka memang memberikan perawatan ICU bagi Mithilesh dengan meminjam uang dari keluarga mereka. Namun, karena perawatan tersebut tidak sebentar, mereka pun tak mampu lagi melanjutkan.
Memindahkan Mithilesh ke RS pemerintah pun tidak dapat dilakukan, mengingat daftar tunggu ICU yang terlalu panjang. Akhirnya, dokter dari Alliance Hospital pun menyarankan untuk melakukan metode alternatif yang murah dan tidak biasa.
“Dokter mengatakan, saat kami tidak bisa menginkubasi bayi kami di rumah sakit maka kami perlu mencoba menginkubasinya dalam kotak es dengan lubang untuk ventilasi dan lampu 60 watt untuk menciptakan suhu yang pas,” ujar Aruna (34), ibu Mithilesh.
Saran tersebut ternyata sangat berguna untuk menyelamatkan nyawa si bayi. Setelah 20 hari berada di ICU, Mithilesh yang “terpaksa” dipulangkan langsung dimasukkan ke dalam kotak es yang dibeli ayahnya dari toko pasar ikan dan diberi lubang.
Aruna mengatakan, dia dan suaminya mengeluarkan Mithilesh dari kotak setiap dua jam untuk mengecek suhu badannya. “Itu sangat buruk. Namun, kami tidak punya sesuatu lain yang dapat kami lakukan, kami harus mencoba melakukan sesuatu. Jika dihentikan, maka dia akan meninggal. Namun, kami tahu, memasukkannya ke dalam kotak es juga bukan hal yang aman. Hal itu sangat membuat stres,” tuturnya.
Syukurlah, perjuangan Aruna dan suaminya berbuah manis. Mithilesh bertahan hidup setelah lima bulan diinkubasi dalam kotak es, meskipun dia masih sangat kekurangan berat badan. Maka, saat ini dia tengah mendapat perawatan intensif di Wadia Hospital for Children secara cuma-cuma.