Celana Ketat nan Canggih untuk cegah pemerkosaan

Posted on

Celana Ketat nan Canggih untuk cegah pemerkosaan. Maraknya kasus pemerkosaan yang terjadi akhir-akhir ini membuat suatu perusahaan fashion untuk menciptakan sebuah benda yang dapat mencegah terjadinya kasus tersebut. Nama perusahaan tersebut adalah AR Wear. Namun, daripada menciptakan sebuah senjata atau alat lainnya, AR Wear lebih memilih untuk menciptakan celana ketat nan canggih. Mengapa canggih? Sebab celana ketat ini tidak dapat dilepas oleh orang lain, dan hanya bisa dilepas oleh pemiliknya sendiri.
Celana anti pemerkosaan

Dinamakan AR Wear, pakaian dalam ini dilengkapi dengan ikat pinggang yang membuat pakaian sulit dibuka. Bahkan materialnya juga terbuat dari bahan anti robek. Pakaian dalam ini diciptakan untuk memberi rasa aman dan nyaman pada wanita saat sedang jogging di malam hari, bepergian seorang diri, atau ke tempat-tempat lain yang berisiko.

Celana anti pemerkosaan

AR Wear akan menyediakan produk-produk bagi para wanita dan gadis remaja yang menawarkan perlindungan lebih baik untuk melawan percobaan perkosaan. Terdiri dari celana ketat pendek dan 3/4, AR Wear dilengkapi dengan tali yang membuatnya sulit dibuka. Bahannya juga sulit ditarik ke bawah.
Namun niat baik Ruth dan Yuval selaku pembuat celana anti perkosaan ini ternyata mendapat tanggapan kurang positif dari beberapa kalangan. Sejumlah pihak menganggap ide pakaian anti-perkosaan ini hanyalah proyek komersil biasa.Situs The Daily Dot bahkan mengatakan bahwa mencegah perkosaan tidak ada hubungannya dengan pakaian yang dikenakan oleh wanita. Melainkan karena kultur yang justru cenderung menyalahkan wanita yang sebenarnya jadi korban. Namun Ruth dan Yuval seakan tidak peduli dengan kritikan tersebut. Mereka tetap akan melanjutkan proyek AR Wear, bahkan kini mereka sedang mengembangkan legging dengan fungsi yang sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.