Aneh Istri ‘Hamili’ Suaminya, Pasangan Transgender Ini Miliki 2 Anak

Bianca dan Nick Bowser adalah sepasang suami istri yang tinggal di Kentucky mereka memiliki dua orang anak. Sekilas pasangan ini tampak seperti keluarga pada umumnya namun ternyata pasangan ini sebenarnya adalah pasangan transgender.

Nick (27) ternyata seorang wanita yang berperan sebagai ayah sedangkan Bianca (32) yang aslinya seorang pria berperan sebagai ibu. Saat ini mereka telah dianugerahi dua orang anak laki-laki yang diberi nama Kai (3) dan Pax (1).

Nick sejainya memiliki nama asli Nicole, dia telah memilih untuk menjalani hidup sebagai pria selama 7 tahun terakhir. Sedangkan Bianca  memiliki nama asli Jason telah menjalani hidup sebagai wanita sejak 11 tahun yang lalu.

Uniknya, walaupun mereka adalah pasangan transgender, namun keduanya belum menjalani operasi kelamin karena alasan ekonomi. Baik Nick dan Bianca masih memiliki kelamin asli mereka sehingga saat mereka menikah sang ‘ayah’ lah yang hamil.

“Saya tidak menyukainya. Saya seorang pria dan tidak mudah untuk melakukan sesuatu yang sangat feminin, tapi hal ini dapat saya atasi dan kami sangat senang saat Kai lahir,” ujar Nick.

Nick bercerita saat ia hamil orang-orang melihat dirinya dengan ekspresi keherenan. Hal tersebut dikatakan oleh Nick membuatnya tertekan. Pada usia kehamilan memasuki trimester ketiga Nick tidak dapat keluar rumah kecuali jika harus bertemu dokter.

Nick dan Bianca sepakat akan menjelaskan kompleksitas masalah gender yang mereka miliki kepada anak saat usia mereka sudah lebih dewasa.

“Saya tidak khawatir bagaimana nantinya mereka akan bereaksi. Kami tidak akan memperlakukannya sebagai hal yang ‘buruk’. Dan anak-anak lebih menerima dan tidak menghakimi. Menjadi transeksual tidak mendefinisikan siapa kita,” kata Bianca.

Berkaitan dengan itu, model transgender sekaligus advokat hukum Geena Rocero mengatakan dunia global sekarang lebih beragam. Budaya masyarakat kini lebih fleksibel dari sebelumnya.

“Saya dilahirkan bukan sebagai laki-laki tapi ditunjuk sebagai laki-laki. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting bagi budaya dan masyarakat kita untuk bergerak maju dalam cara memperlakukan dan berbicara tentang transgender,” papar Rocero seperti dikutip dari CNN, Rabu (13/8/2014).