Hotmagz.com – Sebuah permainan mematikan bernama Blue Whale Challenge merebak di sosial media. Permainan tersebut menyebar lewat jejaring sosial dan dimulai dari negara Rusia. Dalam permainan Blue Whale Challenge yang menjadi target adalah anak-anak remaja yang memang kondisi emosinya tidak stabil, dalam permainan tersebut si target akan dihasut lewat serangkaian permainan yang menyebabkan si target berakhir dengan bunuh diri karena tidak kuat akan hasutan yang terus menerus. Permainan Blue Whale Challenge ini telah memakan korban jiwa hingga ratusan remaja di Rusia melakukan bunuh diri.
Tidak diketahui siapa yang pertama kali menjadi kurator dalam permainan gila ini, tetapi banyak sekali yang sudah menjadi korbannya. Sebuah situs dari Rusia yaitu vk.com disinyalir menjadi situs yang pertamakali menyiarkan tantangan Blue Whale Challenge dimana nama permainan ini sendiri diambil dari perilaku paus biru yang sengaja terdampar ke daratan untuk melakukan bunuh diri. Para orangtua sebaiknya waspada dengan anak-anak mereka terutama keaktifan mereka di forum media sosial dan sebaiknya mendampingi mereka saat bermain di media sosial, tidak hanya itu mengajarkan anak untuk terbuka tentang apa yang sedang dirasakannya juga diperlukan. Mengingat permainan ini sangat menakutkan dan sudah menyebar di beberapa negara di dunia dimana tidak hanya Rusia saja tetapi Cile, Portugal, Ukraina hingga Spanyol pun sudah terkena dampaknya. Di Cile sendiri pemerintah beserta pihak kepolisian sudah memperingatkan para orangtua untuk berhati-hati. Bahkan Presiden Cile yaitu Michele Bachelet mengeluarkan sebuah program guna memperkuat keamanan di dunia maya lewat berbagai langkah hal ini ditujukan agar masyarakat awam paham akan resiko besar yang diberikan oleh media sosial untuk para remaja yang masih labil mentalnya.
Permainan Blue Whale Challenge merupakan tantangan yang dilakukan selama 50 hari dimana remaja yang menjadi target kan disiksa baik mental maupun fisiknya. Dengan tagar #BlueWhaleChallenge aksi ini cepat sekali menyebar di media sosial, sang kreator dengan mudah merayu para kelompok remaja yang memiliki emosi tidak stabil hingga mengalami depresi dan melakukan bunuh diri. Bahkan beredar kata-kata Sekali kamu masuk, maka kamu tidak boleh berhenti, atau kami akan mendatangimu yang merupakan kata-kata dari kurator permainan gila tersebut.
Orang-orang yang terlibat dalam permainan Blue Whale Challenge tersebut diduga masuk ke dalam sebuah grup chat bersifat tertutup dan rahasia dalam Whatsapp ataupun Skype yang hanya berisikan pemain dan diduga kurator permainan tersebut. Pemain akan diminta mengikuti tantangan mengerikan yang dilakukan oleh sang kurator selama 49 hari. Salah satu diantaranya adalah menorehkan gambar tertentu dibagian tubuhnya seperti F57, F40 bahkan gambar ikan paus di tangan ataupun kakinya menggunakan pisau atau silet. Kemudian pemain akan diajak menonton video menyeramkan yang dikirimkan oleh sang kurator, atau disuruh duduk di atas atap di jam-jam tertentu. Hingga tantangan lain yang bersifat menyakiti diri si pemain tersebut. Dan di hari ke 50 dalam tantangan tersebut, si kurator menyuruh sang pemain untuk melalukan bunuh diri, dengan cara memposting foto sebelum melakukan aksi gila tersebut dengan berbagai macam salam perpisahan seperti, Goodbye dan End. Ada yang melompat dari atas gedung bahkan menabrakan dirinya secara sengaja ke kereta api yang sedang melaju, hal ini sangat tragis. Permainan ini sangat gila dan para orangtua harus lebih ekstra hati-hati.
Di Rusia diketahui bahwa 80 dari 130 kasus bunuh diri yang ada di sana diakibatkan karena permainan Blue Whale Challenge pada periode November 2015 hingga April 2016 dan kurator diduga sengaja mendekati target lewat media sosial. Pertama kali dengan menyebarkan tagar seperti #i_am_whale, #BlueWhaleChallenge, #curatorfindme, #imready, #f40, #F57 di Twitter. Ada juga di isntagram dengan tagar #i_am_whale yang memperlihatkan gambar yang mengacu pada orang yang menyakiti dirinya sendiri.
Walau banyak orang yang mengira ini hanya mitos tetapi para orangtua wajib waspada, terutama dengan keaktifan anak-anak mereka di media sosial dan lebih peduli dan mengamati perilaku anak-anak mereka. Hal ini disebabkan makin bertambahnya fenomena bunuh diri di kalangan remaja yang diakibatkan oleh pelecehan seksual, bullying yang akhirnya menyebabkan depresi pada anak. Hingga anak menyimpan semua kemarahan dan rasa malunya dan tidak dapat menyalurkan kemarahan itu secara benar. Sebaiknya para orangtua bisa menjadi teman bertukar pendapat dan membentengi anak dengan ilmu agama dan memberikan rasa nyaman untuk mengutarakan perasaan atau keluhannya selama ini. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah membuka saluran telepon untuk konseling khusus yang terkait masalah kejiawaan dan aktif selama 24 jam dengan hotline (021)500454. Semoga para orangtua lebih berhati-hati untuk menjaga buah hati mereka.