HOTMAGZ – Zheng Gang, seorang calon dokter di Universitas Wuhan, Tiongkok, dikabarkan meninggal setelah mendonorkan spermanya. Sejak bulan Januari 2011, Zheng dan teman-temannya menjadi pendonor aktif dalam program donor sperma yang diadakan di kampusnya. Donor sperma ini dikatakan untuk kepentingan masyarakat.
copyright in2eastafrica
|
Saat itu hari keempat Zheng mendonorkan sperma dalam seminggu. Perawat yang bertugas merasa aneh karena Zheng tak kunjung keluar dari ruangan pendonor setelah 2 jam. Biasanya Zheng tidak selama itu berada di dalam saat mendonorkan sperma. Karena penasaran, maka perawat yang bertugas memeriksa ke ruangannya dan ternyata Zheng ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di lantai kamar. Perawat berusaha memberi nafas buatan, namun nyawa Zheng tetap tidak tertolong. Menurut penyelidik, Zheng meninggal setelah melihat-lihat majalah erotis ketika mencoba mendonorkan spermanya.
Keluarga Zheng menuntut bank sperma Universitas Wuhan atas kematian Zheng. Mereka dianggap memaksa Zheng mengikuti program donor sprema yang akhirnya menyebabkannya meninggal. Mereka juga menuntut ganti rugi sebesar 500.000 poundsterling (sekitar Rp 9.6 miliar). Namun tuntutan ini ditolak oleh pengadilan karena Zheng terbukti memutuskan untuk ikut program tersebut karena keinginannya sendiri.