Hotmagz – Setelah peristiwa alam Gerhana Matahari total yang terjadi di bulan Maret ini, tampaknya kita akan kembali disuguhkan fenomena alam menarik lainnya. Mulai awal April, Anda tidak boleh ketinggalan fenomena langit yang satu ini yaitu hujan meteor.
Fenomena hujan meteor ini dapat Anda saksikan pada bulan April 2016 |
Fenomena langit yang disebut Eta Aquarids akan menemani langit subuh Anda. Eta Aquarids merupakan sebutan untuk hujan meteor yang terkait dengan Komet Halley. Dengan kata lain, Eta Aquarids adalah meteor sisa buntut Komet Halley yang terpisah ratusan tahun.
Diprediksi bahwa hujan meteor ini akan mulai tampak sekitar tanggal 20 April dan terus berlangsung hingga 21 Mei. Sedangkan waktu terbaik untuk menyaksikan hujan meteor ini pada 5 sampai 7 Mei 2016. Pada saat itu, langit menjadi gelap selama bulan baru.
Jika beruntung pada waktu itu Anda bisa manyaksikan potongan-potongan kecil dari puing Komet Halley memasuki atmosfer Bumi lalu terbakar. Mereka disebut Eta Aquarids seperti yang biasa muncul dari konstelasi Aquarius.
Hujan meteor ini bakalan tampak jelas di bumi bagian selatan. Namun, orang-orang di belahan bumi utara dapat menangkap momen ini jika cukup jeli. Terlebih, bila Anda berada dekat khatulistiwa.
Pada puncaknya, orang-orang di bumi selatan dapat melihat hingga 30 meteor setiap jam! Jika kondisi cuaca menguntungkan, malahan Anda yang berada di khatulistiwa dapat melihat hingga 10 meteor jatuh tiap jam.
Hujan meteor terbaik dapat dilihat dari khatulistiwa hingga ke 30 derajat lintang selatan. Jika Anda tertarik menyaksikannya, amat baik untuk pergi ke luar selama setengah jam sebelum hujan meteor dimulai agar mata terbiasa melihat dalam cahaya redup.
Selain itu, hujan meteor juga akan lebih jelas terlihat bila Anda bebas dari polusi cahaya dan lampu. Bersiap-siaplah sejak tengah malam, hujan meteor berlangsung sebelum subuh.
Tunggu apalagi? Beri tahu teman-teman dan saksikan fenomena langit menakjubkan ini.
Sumber : http://citizen6.liputan6.com/read/2470083/bersiaplah-mulai-april-langit-akan-dihujani-meteor