Ledakan dan kepulan asap muncul usai hantaman serangan udara di Kota Kobani, Suriah, (18/10). (Reuters/Kai Pfaffenbach) |
HOTMAGZ-Pasukan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat menyerang orang-orang dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ada di Kota Kobani, Suriah, pada hari sabtu 18 Oktober lalu waktu setempat. Penyerangan ini tidak dilakukan hanya satu kali saja melainkan secara berkali-kali dan berhari-hari. Hal ini dilakukan karena balas dendam untuk kelompok ISIS yang sebelumnya menyerang Kota Kobani terlebih dahulu.
Selama enam kali ISIS di Kobani diserang pesawat-pesawat dari pasukan tim AS. Tapi serangan ISIS belum juga berhenti. Beberapa mortir ISIS diberitakan jatuh dan ditemukan di Mursitpinar, sebuah tempat di dekat gerbang perbatasan Suriah dengan Turki.
Yang tewas dalam insiden ini sedikitnya ada 10 warga pada dua serangan dari enam serangan udara. Tapi Pusat Komando AS tidak mengakui hal itu dan menyebut hal ini tidak disertai bukti yang kuat.
Sudah satu bulan lamanya ISIS berusaha untuk mengambil alih kendali Kota Kobani dari tangan para pejuang Kurdi. Tapi usaha mereka sedikit melambat karena adanya dukungan serangan udara yang diluncurkan oleh pasukan koalisi.
Pasukan koalisi sudah menggempur ISIS di Irak sejak Agustus lalu. Mereka memperluas lingkup operasinya hingga ke Suriah pada bulan September, setelah ISIS mengambil alih kawasan yang lebih luas di negeri tersebut.