Copyright : Merdeka.com |
Kata siapa lahir di dalam keluarga pas-pasan tidak bisa sekolah tinggi? Lihat buktinya seorang pembantu rumah tangga bernama Darwati (23) yang tidak pernah kepikiran untuk sekolah tinggi ternyata bisa lulus kuliah dengan prestasi cumlaude.
Sebelumnya darwati memang tidak pernah kepikiran bisa kuliah, baginya menyelesaikan bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) saja dia sudah sangat bersyukur.
Oleh karena itu selepas lulus SMA yang ada dipikirannya cuma bekerja untuk menolong ekonomi keluarga. Keduanya orangtuanya cuma buruh tani.
Dia pernah coba mengadu nasib ke Jakarta. Rupanya kerasnya hidup di ibu kota bikin dia tidak betah hingga akhirnya dia kembali ke kampung halaman.
Waktu itu, dia memikirkan lagi apa yang harus dia lakukan lantaran tidak ingin cuma jadi pengangguran. Timbulah ide mencoba berdagang es cendol di kampungnya di Grobogan, Jawa Tengah.
Copyright : Merdeka.com |
” Saya pernah coba kerja berjualan es campur di kampung. Ya, kurang lebih tiga minggu saya kerja disana, tetapi belum pernah gajian lantaran saya keburu keluar kerja, ” ujar Darwati waktu terlibat perbincangan dengan situs merdeka. com.
Singkat cerita waktu berjualan es cendol tersebut dirinya bertemu seseorang dokter gigi bernama Lely. Dia ditawari bekerja di tempat tinggalnya juga sebagai pembantu.
Dari situlah jalannya menuju keberhasilan terbuka. Darwati menyanggupi dan meninggalkan pekerjaannya sebagai tukang cendol, ternyata disinilah awal cerita sukses Darwati. Sang majikan ternyata mengetahui mimpi Darwati agar dia ingin kuliah dan memperbolehkannya untuk nyambi kuliah.
Sang ayah datang dari desa untuk meminta izin supaya Darwati bisa kuliah, dan ternyata di izikan untuk kuliah dengan menyisihkan sebagian gajinya sebagai pembantu.
Prestasi Darwati bikin sebagian rekannya di universitas iri. Sampai banyak yang menghinanya juga sebagai PRT. Namun hinaan itu dijadikan motivasi untuk lebih giat lagi.
” Ya yang menghina ada, namun saya anggap angin lalu saja. Yang utama saya belajar dan belajar. Bila belajar sedang senggang, contoh di panggil buat bantu-bantu ya lakukan, bila tak ada kerjaan buka laptop, belajar, ” ungkap Darwati waktu terlibat perbincangan dengan merdeka. com, Sabtu (23/5).
Copyright : Merdeka.com |
” Bukan hanya orang tua, saya dimotivasi majikan. Tuturnya janganlah dengarkan kata beberapa orang (yang menghina), yang penting maju, berhasil itu dari diri sendiri, ” terang Darwati.
Sepanjang kuliah dia betul-betul sungguh-sungguh. Ke universitas, umumnya dia menumpang bus sejauh 50 km atau sesekali menumpang rekannya.
” Terkadang, saya disuruh temani anaknya Ayah (majikan) yang tinggal di Semarang. Jadi, sekalian bermalam disini (Semarang). Ya, demikian. Saya ke Semarang, ya, bila ada jadwal kuliah, ” katanya.
Darwati lulus kuliah tepat waktu serta memperoleh predikat cumlaude walau mesti disambi bekerja berat seperti pembantu rumah tangga. Dia mencapai gelar sarjana jurusan Administrasi Niaga Kampus 17 Agustus (Untag) Semarang dengan IPK 3, 68.
Dengan hasil pendidikan yang optimal, Darwati mau mencari pekerjaan yang lebih baik serta berhenti jadi pembantu.
” Masih tetap mencarinya kerjaan yang lebih baik, ” tuturnya waktu terlibat perbincangan santai dengan merdeka. com, Sabtu (23/5).
Juga sebagai anak buruh petani, Darwati mengakui prestasi yang didapat sekarang ini sudah meningkatkan harkat serta martabat keluarganya. Terlebih ke-2 orangtuanya yang sekarang ini dalam keadaan ekonomi pas-pasan.
” Saya ingin angkat derajat ke-2 orang-tua saya yang hingga saat ini dengan keadaan kemiskinan dilihat rendah oleh orang lain, ” tuturnya.
Darwati berterima kasih dengan majikannya di Purwodadi, Drg Lely, yang mempunyai andil besar atas pencapaiannya sekarang ini. Karena Lely, dia dapat sekolah tinggi walau cuma seseorang PRT. Dia juga dipersilakan mencari pekerjaan yang lebih baik.
” Kalau majikan saya setuju (mencari kerja). Bahkan juga mendorong saya untuk mencari pekerjaan lain yang lebih baik tanpa ada mesti melupakan sejarah yang pernah saya lalui dengan majikan saya itu, ” katanya.
Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/perjuangan-prt-cantik-hingga-berprestasi-dengan-predikat-cumlaude.html