Perang masih ada di muka bumi ini dan membuat kita resah. Namun tak
semua jiwa yang resah seberani Khaled Farah untuk menceburkan diri
langsung ke lokasi dan menjadi relawan.
Photo copyright Elite Daily |
Pria
ini bersama ratusan relawan lainnya setiap hari membantu melindungi
dan menyelamatkan para korban perang seperti wanita, orang tua dan
anak-anak. Salah satu kisah paling fenomenal adalah bagaimana ia
menyelamatkan seorang bayi berusia 2 minggu yang tertimpa reruntuhan
akibat bangunan yang dibom.
Dalam
lindungan Tuhan, bayi mungil itu masih hidup dan menangis di balik
puing-puing. Khaled dan relawan lainnya mendengarkan suara itu. Ia
pun bersama para relawan dengan sangat hati-hati mencoba
menyelamatkan bayi laki-laki tersebut.
Khaled
Farah dan beberapa relawan seringkali mengalami momen seperti ini.
Mereka tidak bersenjata apa-apa selain keberanian dan kebaikan hati
yang mulia. Sampai sekarang mereka telah menyelamatkan lebih dari
2000 orang dalam masa-masa genting dan traumatis sebuah peperangan.
Setelah
berhasil menyelamatkan bayi tersebut dan menyerukan ‘Allahu akbar’
berkali-kali, Khaled dan relawan lainnya melanjutkan misi berikutnya.
Mereka tak sempat mengunjungi orang-orang yang sangat berterima kasih
atas apa yang mereka lakukan. Pun, mereka tak menginginkan balas
jasa.
Hanya
doa dan dukungan yang bisa kita sampaikan pada orang-orang berjiwa
besar dan berhati mulia seperti Khaled. Semoga kisah ini Khaled bisa
menginspirasi kita untuk tidak ragu dan tulus dalam melakukan
kebaikan dan lebih peduli pada keadaan di sekitar kita.