Misteri Bukit Badigul Bogor yang memakan banyak korban

Misteri Bukit Badigul Bogor yang memakan banyak korban. Badigul, merupakan sebuah bukit kecil yang berada di wilayah bagian Selatan bogor. Sekilas tak nampak hal yang istimewa dari bukit kecil ini, hanya segundukan tanah di atas lahan seluas 5000 meter persegi. Di bukit ini hanya nampak rumput halus lapangan golf yang mengelilinginya. Di sisi barat berdiri sebuah bangunan sport center milik perumahan elite yang dibangun salah satu pengembang perumahan swasta. Di sisi lain nampak sebuah gedung megah pusat penelitian dan pengembangan agama Budha. Bukit itu sendiri kini telah menjadi milik sebuah pengembang komplek perumahan .

Namun 20 tahun lalu, sebelum Badigul digusur oleh pengembang, bukit ini adalah sebuah tempat yang sangat dikeramatkan masyarakat Sunda, khususnya warga masyarakat Bogor. Betapa tidak, Badigul diyakini sebagai tempat pertapaan Prabu Siliwangi. Di bukit ini sang Prabu sering semedi hingga kemudian mukso (menghilang) menghadap Sang Pencipta. Dulu orang berbondong-bondong berziarah pada leluhur mereka di bukit Badigul yang luasnya masih 5 hektar. Saat itu masih terdapat beberapa alat gamelan sunda yang memiliki kekuatan magis, namun kini menghilang entah ke mana.

Dahulu bukit Badigul masih tinggi. Badigul dikelilingi sebuah telaga yang bernama Renawijaya. Jika orang ingin ke puncak bukit, mereka harus menyeberangi telaga dan mengambil air wudlu di sana.

Berkisah tentang Badigul, Ki Cheppy, spiritualis sekaligus seorang budayawan, merasa miris mengingat masa lalunya. Ia adalah orang yang mati-matian mempertahankan tempat keramat itu. Namun kekuatan sang penguasa dan pengaruh uang dari pengusaha membuatnya harus mengakui kekalahan. Badigul digusur, ia diculik dan dipenjarakan tanpa pengadilan. Setahun lebih Ki Cheppy harus meringkuk di penjara, Januari 1992-1993. Tak cukup sampai di situ, setelah keluar Ki Cheppy kembali melakukan perlawanan terhadap penguasa. Tapi akhirnya ia pun harus kembali meringkuk di tahanan untuk ke dua kalinya.

Sebuah pengalaman mistik pun dialami Cheppy saat ia menghuni sebuah kamar dibalik jeruji penjara, Bogor. Saat itu ia dipanggil sipir, katanya ada keluarganya yang hendak menjenguknya. Ia pun keluar dari ruang tahanannya. Namun belum genap 10 langkah ia meninggalkan ruang tahanan itu, tiba-tiba terdengar bunyi menggelegar dari ruang tahanannya. Sebuah petir yang menghebohkan seisi napi menjebolkan tembok kamar tahanan tempat ia di kurung yang tebalnya 75 cm. “Saat itu memang hujan rintik-rintik. Petir itu membuat lubang berdiameter 50 cm pada dinding penjara. Jika saya ada di dalam tentu saya sudah mati. Belakangan saya baru tahu kalau petir itu adalah santet kiriman anak buah tutur Cheppy.

Keberanian Cheppy untuk mempertahankan Badigul memang bukan tanpa alasan. Ia yakin seyakin-yakinnya, Badigul adalah tempat keramat peninggalan leluhur Pakuan Pajajaran. Keyakinan Cheppy itu juga diperkuat oleh keyakinan banyak masyarakat di sana. Budayawan-budayawan Sunda pun telah menetapkan situs Badigul sebagai Cagar Budaya yang patut dilestarikan.