Peralihan Fungsi Hutan Menjadi Salah Satu Faktor Punahnya Anggrek Unik Ini

HOTMAGZ– Mungkin jika mendengar bunga Anggrek, sepertinya sudah biasa yaa. Tapi bagaimana jika mendengar Anggrek hitam? Aneh sih sepertinya, tapi itu memang ada. Namun, memang Anggrek hitam ini adalah jenis yang dilindungi di Indonesia karena keberadaan habitatnya terancam punah. Anggrek hitam yang dalam bahasa latin disebut Coelogyne pandurata merupakan flora identitas (maskot) propinsi Kalimantan Timur.

Menurut versesofuniverse.blogspot.com, populasi dari Anggrek hitam ini sebenarnya berada di habitat liar yang semakin berkurang jumlahnya mengingat luas hutan yang terus menyusut dan banyaknya transaksi jual beli antara para kolektor anggrek. Yang menjadi keunikkan tersendiri adalah Anggrek ini mempunyai lidah (labellum) yang berwarna hitam. Dalam bahasa Inggris, ini disebut “Black Orchid”. Sedangkan jika di Kalimantan Timur-nya sendiri, bunga ini dikenal dengan sebutan “Kersik Luai”. Walaupun ini menjadi identitas dari Kalimantan Timur, keberadaannya juga tetap tersebar di hutan-hutan liar di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Mindanao, Pulau Luzon dan Pulau Samar Filipina.

Ciri khas dari bunga ini adalah mempunyai lidah berwarna hitam (labellum) dengan ada motif garis-garis berwarna hijau disertai bulu-bulu. Jumlah di tiap tandannya kurang lebih 1 hingga 14 kuntum bahkan bisa lebih dari itu. Garis yang berada ditengah tiap bunga sekitar 10 cm. Daun Kelopak berbentuk lanset, melancip, berwama hijau muda, panjang 5 – 6 cm, lebar 2 –3 cm. Daun mahkota berbentuk lanset melancip berwarna hijau muda bibir menyerupai biola, tengah-tengahnya terdapat 1 alur, pinggirnya mengeriting, berwama hitam kelam atau coklat tua. Daun Anggrek hitam memiliki bentuk yang lonjong berwarna hijau dengan panjang kurang lebih antara 40 – 50 cm dan lebar antara 2 –10 cm. Sedangkan buah Anggrek hitam berbentuk jorong dengan panjang sekitar 7 cm dan lebar antara 2 – 3 cm. Dari keseluruhan bunga tidak banyak yang berhasil menjadi buah.


Dan aroma dari Anggrek hitam ini berbeda dengan yang lainnya,bunga ini akan mengeluarkan bau yang begitu semerbak. Tanam ini akan mekar pada bulan tertentu yaitu sekitar bulan Maret hingga Juni. Pertumbuhannya sama dengan Anggrek yang lainnya, meumpang pada tumbuhan yang lainnya (epifit). Biasanya anggrek langka ini menempel pada pohon tua yang hidup di sekitaran pantai atau rawa.

Anggrek hitam ini tumbuh di tempat yang teduh. Umumnya Anggrek ini akan ditemukan pada dataran yang rendah pada pohon-pohon tua, di dekat pantai atau di daerah rawa dataran rendah yang udaranya panas dan dekat sungai-sungai di hutan basah. Tanaman langka ini dapat tumbuh dengan biji. Semakin hari, populasi dari Anggrek ini semakin langka. Walaupun sudah ada UU PP Nomor 7 Tahun 1999 anggrek ini dilindungi dan dilarang diperdagangkan bebas (kecuali hasil penangkaran), tapi perburuan para kolektor ini semakin marak terjadi. Selain itu, disebabkan juga hutan yang fungsinya dialihkan menjadi perkebunan dan pemukiman warga serta banyaknya terjadi kebakaran hutan yang rutin setiap tahunnya.

Untuk Anda yang kolektor Anggrek, sebaiknya lebih teliti jika membeli Anggrek jenis ini, ketahuilah terlebih dahulu apakah tanaman ini hasil penangkaran ataukah hasil perburuan liar. Meskipun banyak pecinta anggrek yang mengoleksi Anggrek hitam, tetapi kepunahan spesies ini di alam bebas akan mengakibatkan kerugian yang besar bagi biodeversity Indonesia. Jangan sampai, mereka yang pecinta tanaman ini malah menjadi penyebab langkanya Anggrek hitam di alam liar.

(terselubung)