Sobat Tahukah anda bahwa nama Kota Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat itu diakui di ambil dari kata kuntilanak. Dalam mitologi orang-orang Melayu, kuntilanak itu di kenal dengan arti matianak yang datang dari roh wanita yang wafat waktu hamil.
Kata pontianak memiliki arti yang di buat orang-orang Melayu untuk mengatakan “wanita yang wafat waktu melahirkan”. Kata pontianak adalah gabungan dari kata puan (wanita), ditambah kata mati, serta anak. Jadi jadilah puan matianak yang lalu jadi puntianak.
Cerita pemakaian nama Pontianak berlangsung pada tahun 1771 waktu Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie sering diganggu hantu wanita waktu buka tempat untuk membangun kerajaan di pinggir Sungai Kapuas. Sultan pertama Kesultanan Pontianak itu kerap dihantui puntianak yang dendam.
Kesultanan Pontianak di bangun diatas rawa-rawa di selama pantai barat Kalimantan. Dalam budaya orang-orang Melayu serta Dayak, rawa dikira tempat menakutkan dimana roh-roh berdiam diri.
Anjuran orang-orang Dayak supaya Sultan membangun kesultanan ditempat lain tak dihiraukannya. Sultan tak percaya dengan keyakinan animisme orang-orang Dayak. Dia terus berkemauan membangun kesultanan di lokasi itu. Mengakibatkan, Sultan Syarif kerap diganggu puntianak.
Untuk mengusir kuntilanak itu, Syarif Abdurrahman Alkadrie yang di kenal juga sebagai pendiri Kota Pontianak memakai meriam besar dari kayu yang memakai karbit dengan menembakkan ke arah daratan.
Oleh karena itu nama puntianak dipakai untuk lokasi baru itu. Terakhir, penyebutan puntianak beralih jadi Pontianak yang dipakai hingga saat ini.