Film San Andreas yang di bintangi Dwayne “The Rock” Johnson, mendapat kritik ilmuwan. Pasalnya, film yang mengangkat tema gempa bumi itu dianggap terlalu berlebihan. Pada film itu diperlihatkan gempa bumi meluluhlantakkan San Andreas, suatu tempat yang ada di negara bagian California, Amerika Serikat.
Seluruh bangunan serta jalan di Los Angeles serta San Francisco roboh akibat gempa berkekuatan 9, 6 skala Richter (SR). Film ini makin memperkuat stigma bahwa film Hollywood menjual “mimpi. ” Karena, sebenarnya gempa sebesar itu tak mungkin menempa San Andreas. menurut seismolog (pakar gempa bumi serta gelombang seismik).
Seperti yang dikutip dari metrotvnews.com, Masih ada lima kekeliruan yang lain dari film yang berada di puncak box office itu, membuatnya tampak tidak akurat serta faktual.
1. Ukuran gempa
Gempa bumi di sepnjanjang patahan San Andreas tidak akan melampaui 8,2 SR. Menurut pakar geologi serta seismolog Amerika Serikat Lucile Jones, itu berarti kekuatannya 126 kali lebih lemah dari gempa yang digambarkan dalam film (basic logaritma dari taraf Richter, setiap kenaikan semua nomer dalam pemeringkatan bermakna penambahan sepuluh kali lipat dalam besarnya gempa).
Sebenarnya, pernah terjadi gempa bumi yang jauh lebih kuat, berkekuatan 9, 5 SR yaitu di Chili pada 1960. Gempa itu adalah paling besar yang pernah terjadi. Namun gempa itu cuma berlangsung di zona subduksi, dimana dua lempeng bertemu serta satu terbenam dibawah yang lain.
sedangkan, San Andreas merupakan tempat pertemuan lempeng tektonik kecil yang memiliki bentuk yang keduanya sama-sama menjauh.
2. Kerusakan yang disebabkan gempa bumi
Suatu studi pada 2008 menyampaikan skenario gempa terburuk dari 7, 8 magnitude di Southern California bisa mengakibatkan rusaknya sejumlah USD213 miliar serta mengakibatkan 1.800 orang tewas, dan 50 ribu yang lain terluka parah. Sejumlah lima gedung bertingkat serta 1.500 bangunan yang lebih kecil bakal hancur di semua kota.
Angka-angka itu terlihat kecil dibanding dengan jumlah gedung pencakar langit yang hancur di kiri serta kanan jalan pada film San Andreas.
The Rock tak pernah berhenti menyuguhkan adegan menyelamatkan korban saat sebelum jatuh, repot melompat dari pesawat yang berjalan, berjuang keluar dari tsunami, serta menyelamatkan keluarganya.
Namun adegan Los Angeles rata dengan tanah serta San Francisco yang beberapa besar terendam dibawah air atau terbakar, kelihatannya potensi kehancuran yang terlalu berlebihan jika dialami dalam kehidupan nyata.
3. Gempa menyebabkan tsunami besar
selain menghadapi sebagian gempa bumi susulan yang terlihat tidak ada habisnya, San Andreas harus hadapi tsunami yang besar. Menurut seismolog, itu tak mungkin . Sangatlah kecil kemungkinan gempa California dapat menyebabkan longsor di sepanjang pantai, serta tsunami kecil. Ukuran tsunami yang mungkin saja terjadi seharusnya lebih kecil dari yang terpampang di film. “Hanya bakal mengenai sisi yang sangatlah sempit di pantai, ” kata seismolog Lucile Jones.
4. Gempa California terasa hingga Pantai Timur
Gempa bumi di California bisa dirasakan di Nevada serta negara-negara tetangga yang lain, namun tidak akan pernah menyentuh ke Pantai Timur. Sudah pasti, itu tidak akan mengakibatkan kerusakan sampai ke Gedung Putih seperti yang terlihat di film San Andreas.
5. Seismolog bisa memperkirakan gempa bumi
Di film San Andreas, Paul Giamatti memainkan peran pakar dari California Institute of Technology (Caltech) yang mendapat kunci untuk memperkirakan kapan serta dimana gempa bumi bisa terjadi. Namun di kehidupan nyata, asisten profesor di Caltech, Jean-Paul Ampuero menyampaikan, memperkirakan gempa bumi bukanlah suatu hal yang dapat dikerjakan dengan gampang oleh seismolog.
Dia menamainya “cawan suci” seismologi. Seismolog mengharapkan dapat menemukan langkah untuk memperkirakan gempa bumi, namun umumnya bukti memperlihatkan tidak mungkin. Sebagian ahli kesiapsiagaan bencana menyarankan untuk menempatkan sistem peringatan awal yang bakal mengingatkan orang bila gempa bumi punya potensi terjadi. Teknologi ini tidak memperkirakan gempa bumi, tetapi mengingatkan warga tentang potensi gempa bumi.
Walaupun demikian, film San Andreas mempunyai satu hal yang benar : Anda wajib menyiapkan diri pada gempa.
Seismolog mengacungi jempol pada kesiapan ‘menyambut’ gempa yang ditunjukkan di film San Andreas. Sang bintang tahu persis apa yang perlu dikerjakan saat gempa besar terjadi. Satu ciri-ciri memberi tahu orang-orang untuk berlindung dibawah meja serta bertahan.
Adegan lain memperlihatkan bahwa sambungan telephone rumah masih tetap bakal bekerja saat service seluler tidak bisa diakses, serta mengarahkan beberapa orang untuk pergi ke tempat yang lebih tinggi saat ada peringatan tsunami.
“Meskipun ada sisi pengetahuan yang salah, itu akan tidak mengantarkan Anda pada pengalaman gempa bumi. Pengalaman yang Anda rasakan lebih pada pengalaman emosional. Saya mengharapkan, sesudah orang-orang menonton film ini bakal menyampaikan ‘Aku mau melakukan latihan tanggap darurat bencana’, ” kata Lucile Jones.