|
lustrasi (Foto: Thinkstock) |
HOTMAGZ-Pemerintah Baoji, Tiongkok, belum lama ini memiliki program agar warganya aktif dalam mendonorkan darah. Prosedur yang dilakukan cukup unik karena setiap orang yang ingin mengurus SIM atau surat nikah wajib untuk melakukan donor darah. Untuk memperoleh ijazah sekolah menengah atas untuk mendaftar ke perguruan tinggi juga termasuk dalam program pemerintah untuk mendonorkan darah.
Yang melakukan program ini bukan hanya masyarakat sipil melainkan anggota angkatan bersenjata pun turut diwajibkan dalam program ini minimal dilakukan satu tahun sekali. Warga yang baru pindah ke kota Baoji atau yang mulai bekerja juga diwajibkan untuk mengikuti hal ini.
Menurut pemerintah setempat, donor darah sukarela ini perlu dilakukan sebagai bentuk kontribusi warga kepada masyarakat luas. Demikian seperti dikutip dari BBC, dan ditulis pada Senin (29/9/2014).
Berbagai cara dilakukan untuk mensosialisasikan program ini seperti melalui akun resmi Weibo (seperti Twitter) milik pemerintah Baoji. Disitu juga ada peraturan-peraturan tentang siapa yang harus mendonorkan darahnya.
Walaupun kegiatan ini bertujuan positif tetap saja menuai adanya pro dan kontra. Tidak sedikit akun masyarakat yang marah-marah di akun tersebut terkait peraturan tersebut.
Salah satu warga yang menyatakan kurang setuju dengan peraturan ini adalah Qing Baoyi Jiulan. Di akun Weibo-nya, ia mengatakan, “Namanya donasi kan seharusnya dilakukan secara sukarela, dan memaksakannya demi alasan moralitas tentu bukanlah hal yang etis.”
Lu Mumu juga mengkritik pemerintah kota Baoji dengan menuliskan, “Daripada hanya memikirkan peraturan baru, lebih baik mempertimbangkan lagi bagaimana tidak nyamannya mendonorkan darah itu dan ke mana harus menyalurkan darah-darah tersebut.”
Sebelumnya pemrintahan Zheijang, Tiongkok juga melakukan cara yang serupa dengan adanya imbalan seperti akan diberikannya nilai ekstra kepada anak-anak yang berasal dari keluarga yang aktif mendonorkan darahnya.