|
| Anonim. ©2014 frisch-gebloggt.de |
HOTMAGZ – Sering sekali kita menemui seorang menggunakan nama samaran atau nama palsu saat berkomentar melalui media sosial. Namun apakah alasan mereka untuk tidak mencantumkan identitas mereka?
Survey yang dilakukan oleh Disqus menunjukan sekitar 1.000 orang yang menggunakan layanan mereka dan tambahan 1.000 pengguna internet umum telah menunjukan bagaimana para pengguna internet mengindentifikasi diri mereka secara online.
Hasil dari survey tersebut menunjukan bahwa pengguna internet mayoritas menggunakan nama samaran ketika memposting komentar online. menurut Steve Roy, vice president Disqus bagian sektor pemasaran dan komunikasi, penggunaan nama samaran membuat para netizen merasa aman dan nyaman ketika ingin berbagi pendapat tentang topik yang kontoversial seperti agama dan politik.
“Bukan untuk bermaksud menyembunyikan identitas tapi privasi dan memilih identitas agar anda bebas berbicara,” ungkap Roy.
Namun bisa saja aja kemungkinan nama samaran digunakan agar bisa bebas mengatai pengguna lain baik dalam media sosial atau forum. Dan juga mungkin adanya niat untuk membuat komentar yang mencaci atau propaganda tanpa banyak pengaruh dalam kehidupan nyatanya.
Menanggapi banyaknya yang mendaftar dengan nama samaran platform jejaring sosial seperti Facebook, Youtube dan Google + pun akhirnya membuat aturan yang memaksa penggunanya untuk menggunakan nama asli untuk berkomentar atau mendaftar akun. Hal ini dimaksudkan agar para pengguna lebih bertanggung jawab atas komentarnya.
Dan sampai saat ini pun nama samaran masih banyak digunakan dalam memposting komentar dalam situs jejaring sosial. (Merdeka)
