Kebanyakan pakar gizi merekomendasikan, diet seimbang adalah esensi umur panjang serta hidup sehat.
Tetapi, keluarga Anderson adalah bukti bahwa teori itu tak berlaku untuk kebanyakan orang. Sepanjang dua dekade, pasangan suami-istri Anderson mengkonsumsi nol karbohidrat, namun masih tetap sehat.
Seluruhnya bermula saat Joe Anderson coba diet tinggi protein pertengahan th. 1990-an lantas. Lalu, istrinya, Charlene didiagnosis dengan penyakit Lyme th. 1998.
Penyakit Lyme (Lyme disease) yaitu salah satu type penyakit menular pada manusia serta hewan dengan penghubung (vektor) berbentuk kutu.
Hanya satu makanan yang dapat dikonsumsi sang istri tanpa ada dampak samping yaitu daging merah.
” Tidak disangka, daging merah berlemak yang paling dilarang oleh komune kesehatan, malah jadi makanan yang memberikannya kesehatan, ” papar Joe bercerita dalam interview di suatu website diet 0 karbohidrat populer, seperti yang ditulis dari laman odditycentral. com, yang dimuat Rabu (13/5/2015).
Joe serta Charlene lalu membaca buku-buku berkenaan mengkonsumsi daging merah. Mereka coba mengerti kenapa pola makan ‘ekstrem’ itu pas buat mereka. Pada akhirnya, mereka juga sepakat untuk cuma konsumsi daging sapi.
Di awal-awal pergantian pola makan, Joe mengakui mereka masih tetap konsumsi makanan yang bukanlah daging, seperti telur, keju, serta whey. Diluar itu, mereka makan juga mengonsumsi beragam type daging dari ikan, babi, ayam, serta domba.
Tetapi, mereka tidak rasakan dampak mencolok seperti waktu mengkonsumsi daging sapi.
Menurut Joe, bahkan telur serta susu bikin matanya bengkak, menyebabkan sakit kepala serta hidung mampet. Mereka juga berhenti konsumsi organ dalam hewan lantaran pada pagi hari mereka bakal terasa tidak enak badan.
Joe-Charlene juga kedua anak mereka, Charlie serta George mengambil keputusan makan besar satu kali tiap-tiap malam dengan menu daging, terlebih rib-eye. Mereka beli daging yg tidak dipotong dengan ekstra lemak, hingga tidak memerlukan lemak waktu memasak.
Joe makan 1 hingga 1, 5 kg daging, sedang Charlene serta anak-anak mereka makan cuma 1/2 hingga 1 kg. Mereka makan sekenyang mungkin saja.
” Awalannya, kami vegetarian. Kami dahulu penganut religius, hingga kami mengerti bahwa kami terasa tambah baik waktu makan daging. Selamat tinggal daging bebas lemak, selamat tinggal kram kaki di dalam malam, selamat tinggal malam-malam gelisah, ” kelakar Joe.
Joe juga memberikan mereka minuman air putih bukan yang lain, serta bahkan juga tak menggarami makanan lantaran menyebabkan muka membengkak. Begitu juga bumbu-bumbu lain atau suplemen.
Cuma daging sapi yang ada di daftar belanjaan mereka. Meskipun bahan makanan mereka itu terbilang mahal. Tagihan belanjaan mereka sekitar $1000 hingga $1750 atau sekitar Rp 13 sampai Rp 23 juta.
Anak-anak keluarga Anderson juga menyesuaikan dengan baik dengan diet ini. Keduanya telah makan daging mulai sejak dapat konsumsi makanan padat. Tetapi, bila mereka tunjukkan ketertarikan pada makanan lain, ke-2 orangtuanya juga tak melarang.
Di umur 4 th., Charlie serta George ada pada fase mau tahu pada makanan lain. Mereka bakal coba sebagian type makanan, tetapi tak demikian tertarik. Umumnya mereka coba suatu hal, tetapi terasa tidak tertarik sesudahnya.
” Cobalah saja cuma makan daging sepanjang 4-5 th., lantas makan sepotong kue, ” ungkap Joe.
Menurut dia, dari seluruhnya makanan yang pernah mereka cobalah, buah-buahan adalah yang paling beresiko jelek, dimana bikin emosi mereka tidak termonitor.
Terkecuali pola makannya, ke-2 anak laki-laki mereka di besarkan dengan cara tidak sama. Mereka tidak sekolah seperti umumnya, melainkan mengikuti beragam variasi kelas. Seperti kelas histori di museum, kelas sains di perpustakaan, kelas balet, seni, kerajinan, serta berolahraga.
” Charlie serta George juga tidak pernah mengakui diganggu anak-anak lain lantaran pilihan makanan mereka. ” ucap Joe mengakhiri ceritanya.