|
TNI AL tenggelamkan kapal asing di Ambon. ©handout Puspen TNI |
HOTMAGZ – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali beraksi dalam aksinya ini mereka menenggelamkan kapal nelayan asing ilegal di Teluk Ambon. Kapal yang berhasil di tenggelamkan itu berasal dari Papua Nugini, tapi mayoritas awaknya adalah warga negara Thailand. Dari penangkapan itu terdapat 63 ton ikan dan udang berbagai jenis.
Aksi keras yang dilakukn Indonesia ini telah menjadi sorotan besar di mata dunia. Dan juga salah satu media asing terkenal yaitu Daily Mail, memuji tegas pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Beginilah caranya menghadapi pencuri ikan.” tulisan tajuk Daily Mail, Senin (22/12).
Media asal Inggris itu menjelaskan dan menggambarkan cara TNI AL melakukan penenggelaman kapal. Dan aksi ini dipercaya dapat membuat berkurangnya nyali sekitar 5.400 kapal ilegal yang rutin medatangi laut Indonesia.
“Angkatan Laut Indonesia menghancurkan kapal-kapal ilegal itu dengan menakjubkan, setalah awaknya ditangkap.” jelas Daily Mail.
Belum ada konfrimasi dari pemerintahan Papua Nugini ataupun Thailand. Yang sudah merespon kebijakan tegas ini baru Asosiasi Nelayan Taiwan.
Beredar kabar bahwa setelah penghacuran kapal Papua Nugini ini ada empat kapal asal Taiwan yang bersiap untuk di bom. Mereka telah mengutus petugas untuk mengonfirmasi status warga negara mereka yang ditangkap di laut Arafuru.
Dua kapal yang kemarin ditenggekamkan adalah KM Century 4/PNG-051 dan KM 7/PNG-069 yang memiliki berat masing-masing 200 Gross Ton dan 250 Gross Ton. Saat ditangkap kapal tersebut membawa 72 ABK asal Thailand dan kamboja serta 7 WNI.
Proses penenggelaman itu di pimpin oleh panglima Komando Armada Kawasan Timur (Pangatim) Laksada TNI Arie Henriycus Sembiring Meilala bersama dengan Dangunspurlatim Danlantamal IX Ambon, Wakapuspen TNI, Kadispenal, Kejati Maluku, Danrem 151 Binaya dan Dirpolair Polda Maluku di perairan Ambon, Minggu, (21/12) sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
“Tindakan ini dilakukan untuk menegaskan bahw aPemerintah Indonesia itu tegas bukan hanya main-main terhadap kapal asing yang masih mencuri ikan secara ilegal di perairan Indonesia.” jelas Meilala, (Merdeka)