Kata
orang bijak, Tuhan tak pernah menciptakan kesia-siaan. Semua akibat
ada sebabnya, semua keberadaan, ada gunanya. Dan karena itulah,
Christopher Duffley ada di dunia.
Christopher
Duffley adalah anak angkat dari Christine dan Steven Duffley. Ia
lahir prematur dari calon adik ipar Christine. Namun Christine
kehilangan kontak selama beberapa bulan dengan adik dan calon adik
iparnya itu.
|
Photo copyright chirstopherduffley.com |
Sampai
akhirnya, pada bulan ke 14 pasca kelahiran Christopher, Christine
mengetahui dari pihak petugas sosial, bahwa keponakannya itu ada di
panti asuhan. Ia buta dan lahir dengan banyak sekali masalah
kesehatan, termasuk autis. Mengetahui kenyataan itu. entah mengapa,
hati Christine tergerak untuk berdoa pada Tuhan.
Ia
bertanya lewat doanya, “Tuhan, apa yang Kau ingin aku lakukan?”
dan suara Tuhan datang dalam hati kecil Christine. Balasan atas doa
dan pertanyaan Christine berbunyi, “Jangan takut, Aku akan
mengatur semuanya.”
Christine
pun menjadikan rumah dan keluarganya adalah milik keponakannya juga.
Ia menganggap keponakannya itu sebagai anak sendiri. Sampai suatu
ketika saat Christopher bernyanyi, Christine menyadari bahwa anak
tersebut lahir dengan sebuah kelebihan.
Dalam
sebuah penampilannya menyanyikan lagi ‘Open The Eyes of My Heart’, ia
mengajak ibu angkat dan seluruh orang yang menonton penampilannya,
untuk melihat tidak dengan mata biasa. Namun dengan hati, di mana
Tuhan melihat segala sesuatunya.
Setiap
kali Christopher tampil, dengan bahasa tubuhnya yang kaku dan gagu,
tapi suaranya memenuhi setiap sanubari dan selalu membuat orang lain
memberikan standing ovation. Sebagai salah satu wujud respek dan
salut atas keberanian, keyakinan dan kemampuan Christopher yang
kadnag masih belum dimiliki orang biasa.
Mungkin
Christopher punya kekurangan, tetapi suaranya yang selembut malaikat
itu membuat banyak orang tergerak hatinya. Christopher Duffley kini
di usianya yang sekitar 14 tahun, menjadi salah satu sosok inspiratif
yang membuat mata masyarakat terbuka.
Kita
sering melihat anak-anak seperti Christopher secara umum sebagai anak
yang berkekurangan. Tapi kisah tentang Christopher Duffley
menunjukkan pada kita bahwa ia juga diciptakan sama seperti kita.
Semua orang dilahirkan dengan kekurangan dan kelebihan, kita hanya
perlu menemukan ‘berlian’ yang disisipkan Tuhan dalam diri kita.