Pulau Misterius di Samudera Hindia yang diduga jadi tempat mendarat Pesawat MH370. Setelah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan Malaysia Airlines MH 370 dipastikan terbang ke Samudera Hindia, muncul spekulasi baru pesawat tersebut menuju ke salah satu pulau terpencil di tengah Samudera Hindia, Pulau Diego Garcia.
Dalam konferensi pers Sabtu (15/3/2014) kemarin, Najib Razak menyebut ada dua koridor yang mungkin menjadi lokasi pendaratan MH 370 yang hilang. Koridor utara antara Turkmenistan dan Kazakhtan dan Koridor selatan di Samudera Hindia yang berbatasan dengan Indonesia.
Dari berbagai diskusi yang hangat diperbincangkan di dunia maya, sebagian menyebut pesawat itu ada kemungkinan terbang ke koridor selatan, yaitu ke pulau Diego Garcia. Lantas, seperti apa pulau Diego Garcia?
Pulau ini berada di sebelah barat Indonesia dan selatan India. Benar-benar di tengah Samudera Hindia. Penduduk mulai hadir sejak 1793, yaitu para pekerja perkebunan kelapa yang didatangkan dari Afrika hingga China.
Mulai 1814, pulau ini menjadi milik Inggris, tepatnya saat perang Napoleon yang dikendalikan melalui Mauritius. Kemudian pada tahun 1965, Inggris mengendalikan sepenuhnya Diego Garcia dan kepulauan di sekitarnya dari London dan wilayah itu diberi nama British Indian Ocean Territory (BIOT).
Pengendalian secara penuh atas pulau ini bukannya tanpa alasan. Saat itu Inggris sedang mempersiapkan kerjasama keamanan dengan Amerika Serikat. Penduduk yang mendiami pulau ini sekitar 200 tahun mulai diminta keluar pada 1971.
Hanya anggota militer Inggris dan AS yang kemudian berhak mendiami kawasan ini. Praktis, pulau ini menjadi tertutup dan terkesan “misterius”. Pada perang Irak (2003-2006) dan perang Afganistan (2001-2006), para tentara sekutu, yaitu dari Australia, Jepang, Korea Selatan dan Filipina tinggal di Diego Garcia, dan menyiapkan keperluan perang dari pulau ini.